Selasa, 12 Januari 2016

Apa dan Bagaimana Karya Ilmiah (resume buku satu bab)



APA DAN BAGAIMANA KARYA ILMIAH

Dalam uraian bab ini akan ditelusuri dan dijelaskan beberapa konsep yang berkenaan dengan pengetahuan ilmiah, karya ilmiah, proses berpikir, berpikir ilmiah, dan penelitian ilmiah. Maksud uraian ini memberikan landasan kepada pembaca sehubungan dengan penulisan atau penyusunan karya ilmiah.
            Karya ilmiah terdiri dari dua kata, yakni “karya”, artinya kerja, berbuat; dan “ilmiah” artinya bersifat ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang telah teruji kebenarannya melalui metode-metode ilmiah. Oleh sebab itu, ilmu pada hakekatnya adalah pengetahuan ilmiah.  Dengan perkataan lain, karya ilmiah adalah hasil atau produk manusia (biasanya dalam bentuk tulisan sekalipun tidak hanya itu) atas dasar pengetahuan, sikap, dan cara berpikir ilmiah.
            Sudah barang tentu setiap karya ilmiah harus mengandung kebenaran ilmiah, yakni kebenaran yang tidak hanya didasarkan atas penalaran/rasio, tetapi juga dapat dibuktikan secara empiris/nyata. Setiap karya ilmiah dalam bentuk apapun, yang ditulis oleh siapapun, serta untuk tujuan manapun, harus didasarkan atas proses dan hasil berpikir ilmiah melalui penelitian. Proses berpikir ilmiah memiliki tiga unsur pokok, yaitu pengajuan masalah, perumusan hipotesis, dan verifikasi data. Sedangkan hasilnya (hasil berpikir ilmiah) disajikan dan ditulis secara sistematis menurut aturan-aturan metode ilmiah. Karya ilmiah biasanya ditampilkan dalam bentuk makalah ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, dan hasil penelitian. Skripsi ditulis para mahasiswa program S1, tesis oleh mahasiswa program S2, disertasi oleh mahasiswa program S3. Pada prinsipnya ketiganya sama, yakni karya ilmiah mahasiswa. Perbedaannya terletak dalam kadar dan bobot masalah yang dikajinya dan metodologi yang digunakannya.
Secara umumdapat dibedakan dua pola berpikir, yakni berpikir deduktif dan berpikir induktif.
1.      Berpikir Deduktif
Berpikir deduktif atau berpikir rasional. Rasional merupakan salah satu unsur dari metode logiko-hipotetiko-verifikatif atau metode ilmiah. Dalam logika deduktif, menarik suatu kesimpulan dimulai dari pernyataan umum menuju pernyataan-pernyataan khusus dengan menggunakan penalaran atau rasio (berpikir rasional). Hasil atau produk berpikir deduktif dapat digunakan untuk menyusun hipotesis, yakni jawaban sementara yang kebenarannya masih perlu diuji atau dibuktikan melalui proses keilmuan selanjutnya.
2.      Berpikir Induktif
Proses berpikir induktif adalah kebalikan dari berpikir deduktif, yakni pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum. Proses berpikir induktif tidak dimulai dari teori yang berdifat umum, tetapi dari fakta atau data khusus berdasarkan pengamatan di lapangan atau pengalaman empiris/nyata. Menarik kesimpulan umum dari data khusus berdasarkan pengamatan empiris tidak menggunakan rasio atau penalaran tetapi menggunakan cara lain, yakni menggeneralisasikan fakta melalui statistika.

Sumber : 
Judul Buku : Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar